1.Niat yang Suci (Niyyah)
Sebelum memulai hubungan suami istri, Islam mengajarkan pentingnya memiliki niat yang suci. Niat ini haruslah untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperoleh keturunan yang shalih, dan menjaga diri dari tindakan yang tidak baik.
 2.Menjaga Kebersihan dan Penampilan
Rasulullah Muhammad SAW memberikan perhatian besar terhadap kebersihan dan penampilan, termasuk saat berhubungan suami istri. Membersihkan diri sebelum dan setelah hubungan intim dianggap sebagai bagian dari adab yang dianjurkan.
3.Berbicara dengan Lemah Lembut dan Penuh Kasih Sayang
Berbicara dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang merupakan aspek penting dari adab berhubungan suami istri dalam Islam. Rasulullah SAW mencontohkan cara berbicara yang baik dan penuh kasih sayang kepada para istri, menciptakan suasana yang nyaman dan harmonis.
4. Memberikan Hak dan Kepentingan yang Sama
Adab dalam Islam menekankan pentingnya memberikan hak dan kepentingan yang sama antara suami dan istri. Keadilan dalam perlakuan dan perhatian harus diterapkan, sesuai dengan ajaran Al-Qur'an yang menekankan pada keadilan dan kesetaraan.
5.Menjaga Kebutuhan Emosional dan Spiritual
Islam mengajarkan bahwa hubungan suami istri tidak hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga emosional dan spiritual. Saling mendukung, mendengarkan, dan memahami satu sama lain merupakan bagian penting dari adab berhubungan suami istri.
 6.Menjaga Kerahasiaan dan Kehormatan
Islam menegaskan pentingnya menjaga kerahasiaan dalam hubungan suami istri. Memberikan kehormatan satu sama lain dan tidak membahas urusan pribadi di luar hubungan suami istri adalah bagian dari adab yang dianjurkan.
 7. Membaca Doa Sebelum dan Sesudah Hubungan Intim
Sebelum dan sesudah hubungan suami istri, Islam mengajarkan untuk membaca doa-doa yang dianjurkan. Hal ini membantu mengarahkan niat dan menyucikan tindakan tersebut dari segala hal yang tidak diinginkan.
 8.Memahami Batasan-batasan Hukum Islam
Islam memiliki batasan-batasan hukum yang harus diikuti dalam berhubungan suami istri. Misalnya, melibatkan diri dalam praktik-praktik yang diharamkan atau tidak sah secara agama harus dihindari.