Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Distorsi

7 Mei 2014   05:43 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:46 24 0
biru lagi..

tak bisakah kulukiskan jutaan hal memesona?

selalu berjumpa dengan ketimpangan memenuhi rongga mataku

selalu kesakitan menemani udara ke paru paru, membuatnya begitu ngilu

mungkin terlalu terbiasa sampai tak lagi sepenuh sakit yang terbaca disini

walaupun kelabu yang penuh dalam sajak yang mulai bersiap siap mati

masih saja berharap tabir terang sedikit saja mengenal penghuni ruang abadi

atau apakah nanti keteguhan iman akan membunuh dan mengkhianati

masih. masih disini. lukisan emosi, tarian raya, penggal notasi simponi.

tapi sia sia meregang sunyi sebab hidupnya cuma sekali..

mendahuluiku yang beberapa detik lagi akan hakiki.

tapi sebentar saja biar ku lihat komposisi racun ini

sebelum akhirnya terlanjur kunikmati

menyeretku pada jutaan jawaban yang terabaikan, mereka bilang itu ilusi

tapi kebanaran yang mana yang bisa terhindari?

lalu tak tersangkal seperti gravitasi;

hidup hanya bagaimana mempertunjukan binatang berpikir sebelum dia mati, ---

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun