Argumentasi yang ada sangat terbuka untuk diperdebatkan. Dan memang masyarkat pada umumnya menolak karena menilai itu salah dari perspektif teologis (agama). Penolakan bukanlah kebencian, atau mengada-ada, karena memang sejak semula LGBT tak dikenal. Kasus Sodomo dan Gomora dengan jelas menggambarkan homoseksual yang dinilai oleh Tuhan sebagai dosa, dan kota itu harus menanggung konsekwensinya. Namun, disisi lain harus kita akui bahwa perkembangan jaman dari masa kemasa telah melahirkan berbagai perubahan konsep nilai. Dan, ini tampak jelas mempengaruhi gaya hidup yang semakin tidak menentu. Dalam Alkitab di 2 Timotius 3, rasul Paulus berkata bahwa zaman akhir ini merupakan masa yang sukar, dimana manusia hidup menuruti hawa nafsunya, yang biasa disebut hedonis. Jadi maraknya isu LGBT bukanlah hal yang mengejutkan, tetapi perlu disikapi dengan bijak.
KEMBALI KE ARTIKEL