Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Meronta

15 Agustus 2019   19:06 Diperbarui: 16 Agustus 2019   11:41 46 3
Jeratan aksara lisan memukau jiwa
Bersahut-sahutan menipiskan rasa
Bergejolak terbakar membara
Demi mendengar kalimat nestapa


Arunika menguar di celah-celah kaca
Menembus perisai tanpa diminta
Duduk merenung memikir pusara
Jangan-jangan mati membawa dusta


Berisik hewan malam mengalunkan alegori
Malam sunyi bagi yang sendiri
Berteman huruf  dan menari-nari
Bagaikan akhirat yang penuh misteri


Girang berpisah dengan duka
Lara berubah menjadi gembira
Silih berganti mewarnai dunia
Pantaslah disebut alam fana


Oh Tuhan
Mampukan sedikit lagi bertahan?
Luka ini sungguh kah sebuah ujian?
Bilakah lagi bahagia sebelum tertimbun tanah kuburan?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun