Bersahut-sahutan menipiskan rasa
Bergejolak terbakar membara
Demi mendengar kalimat nestapa
Arunika menguar di celah-celah kaca
Menembus perisai tanpa diminta
Duduk merenung memikir pusara
Jangan-jangan mati membawa dusta
Berisik hewan malam mengalunkan alegori
Malam sunyi bagi yang sendiri
Berteman huruf dan menari-nari
Bagaikan akhirat yang penuh misteri
Girang berpisah dengan duka
Lara berubah menjadi gembira
Silih berganti mewarnai dunia
Pantaslah disebut alam fana
Oh Tuhan
Mampukan sedikit lagi bertahan?
Luka ini sungguh kah sebuah ujian?
Bilakah lagi bahagia sebelum tertimbun tanah kuburan?