Untuk mendukung proses monitoring dan evaluasi yang efektif, Standar Operasional Prosedur (SOP) diperlukan. SOP adalah dokumen aturan tertulis yang memberikan panduan pelaksanaan tugas-tugas yang bersifat berulang. Dengan adanya SOP, organisasi dapat memastikan keseragaman dalam prosedur operasional dan menjaga kualitas hasil pekerjaan. SOP juga berfungsi sebagai alat penilaian kinerja, yang membantu dalam memonitor pelaksanaan tugas dan meningkatkan efisiensi operasional (Damayanti et al. 2023; Syafitrah et al. 2023).
Selain itu, pengelolaan data yang efisien menjadi krusial dalam proses monitoring dan evaluasi. Di sinilah peran database menjadi sangat penting. Database memungkinkan penyimpanan informasi secara terstruktur, memudahkan akses, pengaturan, dan pengelolaan data. Dengan struktur yang terorganisir, database tidak hanya menyimpan data tetapi juga memfasilitasi pencarian dan analisis data yang cepat dan akurat, mendukung kebutuhan berbagai jenis data yang berbeda (Fadli dkk. 2020; Naufal dkk. 2022).
Sejalan dengan kebutuhan akan pengelolaan data yang efisien, website berfungsi sebagai platform yang ideal untuk menyebarluaskan informasi dan memfasilitasi akses data. Website memungkinkan informasi dapat diakses secara luas dan cepat oleh pengguna. Dalam konteks pengembangan sistem monitoring dan evaluasi, website dapat menyediakan antarmuka yang intuitif bagi pengguna untuk melihat hasil monitoring dan evaluasi secara real-time. Oleh karena itu, aspek keamanan website menjadi sangat penting untuk melindungi data dari ancaman siber dan memastikan integritas informasi (Rahmawati 2021; Masruri dan Nihayati 2022).
Dalam pengembangan website yang dinamis, penggunaan PHP sebagai bahasa pemrograman server-side menjadi pilihan yang umum. PHP memungkinkan pembuatan aplikasi web yang interaktif dan mampu mengolah data secara real-time. Bahasa pemrograman ini sering digunakan bersama dengan database seperti MySQL untuk manajemen data, mendukung pengembangan fitur-fitur yang responsif dan user-friendly, yang penting dalam implementasi sistem monitoring dan evaluasi (Anggraini dan Orisa 2023; Fernando dan Harman 2023).
Untuk mempermudah desain antarmuka pengguna, Bootstrap sebagai framework open-source sangat berguna. Bootstrap menyediakan komponen HTML, CSS, dan JavaScript yang siap pakai, yang memudahkan pengembang dalam menciptakan tampilan yang konsisten dan responsif. Penggunaan Bootstrap juga mengurangi waktu dan usaha yang diperlukan untuk mendesain antarmuka pengguna, sehingga memungkinkan pengembangan sistem yang lebih efisien (Sumantri dkk. 2022; Harianto dkk. 2021).
Dalam konteks pengembangan perangkat lunak secara keseluruhan, framework memainkan peran penting. Framework menyediakan struktur dasar dan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali, sehingga pengembang dapat lebih fokus pada pengembangan logika bisnis aplikasi daripada memulai dari awal. Penggunaan framework juga memastikan konsistensi dan keamanan kode, serta mempercepat proses pengembangan aplikasi, yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan sistem monitoring dan evaluasi (Pangesti dan Adyaksana 2021).
Terakhir, penggunaan MySQL sebagai sistem manajemen basis data relasional mendukung kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data dalam jumlah besar dengan cara yang efisien. MySQL terkenal karena keandalan dan skalabilitasnya, serta kemudahan penggunaannya. Dengan kemampuan untuk mengelola dan memanipulasi data menggunakan Structured Query Language (SQL), MySQL menjadi pilihan ideal untuk mendukung sistem monitoring dan evaluasi yang memerlukan penyimpanan data yang aman dan terstruktur (Setyaningsih dkk. 2022).
Dengan memahami dan mengimplementasikan konsep-konsep ini, pengembangan sistem monitoring dan evaluasi berbasis web dapat dilakukan secara efektif. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan data, tetapi juga memastikan bahwa informasi yang dihasilkan dapat diakses secara real-time, akurat, dan aman, mendukung tujuan utama dari program atau aktivitas yang dipantau.