Salah satu tantangan utama bagi investor pemula adalah kurangnya literasi keuangan yang memadai. Banyak yang tergoda untuk berinvestasi karena tren atau rekomendasi tanpa analisis mendalam terhadap instrumen yang dipilih. Fenomena "ikut-ikutan" ini sering kali membuat investor terjebak dalam risiko tinggi, terutama di tengah volatilitas pasar. Selain itu, pengambilan keputusan emosional, seperti panik saat harga turun atau terlalu percaya diri saat harga naik, menjadi masalah yang umum terjadi. Oleh karena itu, edukasi mengenai analisis fundamental, teknikal, dan strategi pengelolaan risiko menjadi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas keputusan investasi.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga perusahaan sekuritas. Pemerintah dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui program-program edukasi berbasis komunitas atau digital. Perusahaan sekuritas dan platform investasi juga perlu memberikan layanan edukasi yang mudah diakses oleh investor pemula. Selain itu, investor pemula disarankan untuk memulai investasi dengan modal kecil dan memilih instrumen dengan risiko lebih rendah, seperti reksa dana atau saham-saham berkapitalisasi besar. Dengan pendekatan yang bijak dan teredukasi, pasar modal dapat menjadi sarana investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi pribadi maupun nasional.