Overtourism dapat digambarkan sebagai masuknya jumlah wisatawan yang berlebihan ke suatu lokasi tertentu, yang menyebabkan sejumlah konsekuensi negatif. Tempat-tempat yang dulunya sangat indah kini harus bergulat dengan dampak dari popularitas yang baru mereka raih. Ketika jalanan menjadi macet, sumber daya alam berkurang, dan budaya lokal mengalami pelunturan, kualitas hidup penduduk dan pengunjung mulai memburuk.
Sementara pariwisata secara tradisional menjanjikan tempat yang lebih baik untuk dikunjungi dan sering kali mengilhami keinginan untuk pindah karena daya tariknya, overtourism menghadirkan skenario yang berlawanan. Pesona yang dulunya menarik banyak orang menjadi tertutupi oleh jalanan yang penuh sesak, antrian panjang, dan lingkungan yang tegang di luar kapasitasnya. Secara tidak sengaja, esensi dari tempat tersebut hilang dalam hiruk-pikuk jepretan kamera dan langkah kaki yang tergesa-gesa.