Pada akhir abad ke-20, konsep keterlibatan karyawan dalam organisasi mereka menjadi populer sebagai cara untuk memberikan pekerjaan yang memuaskan. Kepuasan kerja afektif, yang mencerminkan tingkat kebahagiaan karyawan dalam pekerjaan mereka, telah menjadi fokus utama. Namun, ada argumen bahwa tingkat kepuasan kerja seringkali sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada di luar kendali karyawan, seperti kebijakan organisasi. Sebaliknya, keterlibatan karyawan dapat dipengaruhi oleh inisiatif yang diambil oleh organisasi. Meskipun demikian, karyawan tetap menjadi hakim akhir apakah mereka merasa terlibat atau tidak, dan selama dua dekade terakhir, konsep keterlibatan karyawan telah lebih banyak dianut oleh dunia bisnis daripada komunitas akademis.Â
KEMBALI KE ARTIKEL