Tiga puluh tahun yang lalu, Samuel Huntington dalam teorinya tentang "Clash of Civilizations" memprediksi bahwa dunia akan mengalami benturan-benturan peradaban akibat perbedaan budaya, agama, dan nilai-nilai yang dianut oleh berbagai bangsa. Huntington berpendapat bahwa garis-garis perbedaan inilah yang akan menjadi sumber konflik di masa depan. Namun, seiring berjalannya waktu, prediksi ini semakin terbukti tidak sepenuhnya tepat. Di banyak tempat di dunia, terutama di Nusantara, kebhinekaan justru menjadi kekuatan yang mempererat masyarakat, bukan memecah-belahnya.
KEMBALI KE ARTIKEL