Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Kemana Perginya Mainanku?

12 Januari 2012   16:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:58 68 0
Kemana perginya mainanku??saat dulu waktu kecil begitu mudahnya saya mendapatkan mainan yg saya inginkan,karena pada masa itu kami bermain dengan mainan buatan sendiri semisal mobil2an dr kulit jeruk,senapan dari pelepah pisang handytalky dari kalen bekas dan benang plastik yang kesemuanya kami buat sendiri..Sedangkan sekarang anak2 dicekoki oleh kemajuan zaman (katanya) yang hampir kesemua permainannya dijual melalui kontent2 di hp,internet dsbnya..entah itu sesuatu kemajuan zaman atau apalah,yang pasti aku tak pernah lagi melihat anak2 berkreasi secara bersama dalam lingkungan perumahan yang sudah tentu terawasi oleh orang tua mereka..

Yahh...kemana pergi mainanku??sekarang semuanya tercampur baur antara mainan orang dewasa (emang org dewasa pnya mainan?) dan anak2..tidak sedikit saya menjumpai warnet dipelosok kota jakarta ini khususnya dan mungkin kota2 besar lain yang dipenuhi oleh anak2 dibawah usia remaja..sudah barang tentu yang namanya internet bisa mengakses segala macam situs yang ada didunia..hahah kasian anak bangsa ini...mungkin hanya 1 atau 2 gelintir saja dari pada anak2 itu yang benar2 mempergunakan warnet utk pembelajaran..

Kemana perginya mainanku??atau mungkin lebih cocok aku beri judul kemana perginya moral anak bangsaku??Lihatlah anak usia dini sudah mengenal yang namanya pacaran,belum lagi bertebarannya film2 dewasa di dunia maya ini yang dengan mudah diakses siapa saja!!Gawat!!Akan kemana anak2 bangsa ini nantinya??Para petinggi negeri malah sibuk memikirkan citra&pembangunan mental korupsi dari pada memikirkan masalah yang mengancam moral garis keturunan mereka!!Atau mungkin mereka seakan tak peduli dengan anak cucu negeri ini,mau jadi gembel,gelandangan,perampok,pelajur,dan bahkan mungkin mereka merelakan negeri ini dijajah dan dihancurkan pelan2?

Anak2 adalah harapan dan penerus berikutnya,bayangkan apabila di usia remaja saja mereka sudah pandai merokok,hobi tawuran,berbicara layaknya orang yang tidak bersekolah dan lain sebagainya yang bercitra buruk!Jangan bantah dengan pernyataan "tidak semua seperti itu"..Betul sekali tidak semua seperti itu,tapi berapa persenkah perbandingannya??sudah barang tentu sangat besar jumlah yang "seperti itu" dibandngkan dengan yang "tidak seperti itu". Menjadi pekerjaan rumah buat kita semua agar anak2 kita kembali kpd keaslian wajah indonesia.Terutama kalian yang tengah asyik masyuk di gedung sana.Tolong kalian pikirkan nasib generasi kalian yang terancam kehilangan jati dirinya.Ataukah kalian telah merasa cukup dengan berbondong2nya mereka menyanyikan lagu Indonesia raya pada saat tim-nas. berlaga?Setelah selesai pertandingan kemana jati diri mereka?kembali berantem??kembali urakan??kembali ini,itu bla.bla.bla..

Kemana perrgi mainanku??mainan dari kulit jeruk dan pelepah pisang yang selalu menyatukan canda dan tawa kami??hmmm...atau memang sekarang ini mencari kebon pisang&jeruk sudah tak ada yang telah tergantikan oleh pongahnya "PENCAKAR LANGIT"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun