Masih teringat jelas kelebat bayangmu sebelum meninggalkan Frankfurt Airport. Pesan di penghujung Desember 2016 itu cukup menghujam. “
Iki (kondisi Indonesia) wes ga ono sek isoh ngatasi maneh.” Sampai pada 10 Februari 2017, Pandawayudha terbit di Harian Kompas (versi asli di web CakNun.com). Puncak dari 9 tulisan lain yang terbit berurutan untuk memperingatkan Indonesia. Setelah pasca Reformasi 1998 memilih menyepi “meninggalkan pesta” dari TV Nasional dan Koran Nasional untuk menemani orang-orang yang terpinggirkan dan terasingkan zaman. Serta 23 Mei lalu, untuk pertama kalinya setelah sekian tahun lamanya meninggalkan Media TV Nasional. Beliau kerso diwawancarai kembali dan ditampilkan rekaman videonya dalam program Indonesia Lawyer Club (ILC) di TV One, setelah lebih dari 3 Tahun Pak Karni Ilyas membujuk Beliau.
KEMBALI KE ARTIKEL