Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Tingkatkan Layanan Bimbingan Konseling Lebih Menarik ; Mahasiwa PPG UAD Terapkan Modifikasi Permainan Tradisional Edukatif

22 Agustus 2024   11:49 Diperbarui: 22 Agustus 2024   12:31 142 0
Mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) terapkan permainan tradisional modifikasi edukatif sebagai media layanan Bimbingan Konseling. Permainan edukatif yang di terapkan  tersebut bernama ICHA yang merupakan kepanjangan dari Island Academic Hardiness yang dipadukan dengan media modifikasi lain sebagai penunjang media layanan Bimbingan dan Konseling dalam melakukan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. permainan modifikasi edukatif ini dilakukan pembaharuan lagi oleh mahasiswa PPG UAD yakni Beti Rahayu, S.Pd di bawah bimbingan Ibu Siti Muyana, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan.  Media games Island Academic Hardiness (ICHA) adalah jenis permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah ketika pemain akan melakukan permainan tersebut. Island Academic Hardiness (ICHA) diadaptasi dari permainan monopoli, yang dimana bermain menggunakan dadu dan terdapat kartu yang berisikan pertanyaan dan tantangan. Permainan ini termasuk board game atau permainan papan sejenis dengan ular tangga, monopoli, ludo, dan sebagainya. Papan berupa gambar pulau-pulau kecil yang terdiri dari 12 pulau dengan 50 pijakan, 1 rumah singgah dan segitiga bermuda. Pulau-pulau yang terdapat di board game ini terdapat kartu pertanyaan dan tantangan yang harus dijawab peserta didik. kartu tersebut  berisikan materi aspek-aspek Academic Hardiness yang nantinya diharapkan dapat membantu peserta didik memahami perlikau Academic Hardiness

Penggunaan permainan tradisional edukatif sebagai metode layanan Bimbingan konseling masih minim dilakukan di sekolah  menengah atas, namun dengan metode simulasi games yang diterapkan dalam permainan tradisional edukatif  ini dapat menarik minat dan meningkatkan antusiasme peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Pengaplikasian permainan dalam layanan bimbingan dan konseling dapat menjadi katarsis bagi peserta didik yang dimana dapat memberikan pengalaman langsung bagi peserta didik. Dalam hal ini mahasiswa PPG UAD  melakukan pembaharuan untuk menarik peserta didik dalam mengikuti layanan Bimbingan konseling yaitu dengan menerapkan media permainan tradisional edukatif.   Sekolah Menengah Atas merupakan masa transisi bagi peserta didik dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. Di sekolah menengah pertama, peserta didik sangat bergantung pada bimbingan guru dan orang tua untuk memenuhi persyaratan akademik, sedangkan di sekolah menengah atas, mereka diharapkan berperan lebih aktif dan mandiri dalam menyelesaikan tugas.Salah satu adaptasi yang harus dilakukan oleh peserta didik adalah menghadapi berbagai perubahan beban akademik, termasuk jumlah tugas yang lebih banyak dan adanya kegiatan praktikum. Peserta didik mengalami stres akademik ketika menghadapi tuntutan berbagai tugas, ujian, dan praktikum.

Hal ini harus diperhatikan karena menyebabkan prestasi peserta didik yang menurun ataupun kecemasan sehingga memberikan banyak dampak negatif pada peserta didik jika tidak ditangani dengan baik. maka dari itu peserta didik harus memiliki Ketahanan (hardiness) yang akan menjadi kunci bagi mereka untuk mengatasi tantangan akademik dan menjaga kesejahteraan mental. Academic Hardiness adalah suatu karakteristik kepribadian yang mempunyai sumber perlawanan di saat individu saat menemui suatu kejadian yang menimbulkan stres dan dapat membantu untuk melindungi individu dari pengaruh negatif stres. sebagai guru bimbingan konseling masa kini perlu adanya pembaharuan baik dalam hal layanan konseling maupun strategi pembuatan media inovatif untuk menunjang layanan bimbingan dan konseling. Strategi yang digunakan salah satunya dengan penggunaan media yang diadaptasi dari monopoli untuk memberikan pemahaman pentingnya Academic Hardiness sehingga memungkinkan peserta didik untuk memahami perilaku Academic Hardiness yang harus dimiliki.


Created by : Beti Rahayu, S.Pd dan Siti Muyana, M.Pd.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun