Penggunaan permainan tradisional edukatif sebagai metode layanan Bimbingan konseling masih minim dilakukan di sekolah  menengah atas, namun dengan metode simulasi games yang diterapkan dalam permainan tradisional edukatif  ini dapat menarik minat dan meningkatkan antusiasme peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Pengaplikasian permainan dalam layanan bimbingan dan konseling dapat menjadi katarsis bagi peserta didik yang dimana dapat memberikan pengalaman langsung bagi peserta didik. Dalam hal ini mahasiswa PPG UAD  melakukan pembaharuan untuk menarik peserta didik dalam mengikuti layanan Bimbingan konseling yaitu dengan menerapkan media permainan tradisional edukatif.  Sekolah Menengah Atas merupakan masa transisi bagi peserta didik dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. Di sekolah menengah pertama, peserta didik sangat bergantung pada bimbingan guru dan orang tua untuk memenuhi persyaratan akademik, sedangkan di sekolah menengah atas, mereka diharapkan berperan lebih aktif dan mandiri dalam menyelesaikan tugas.Salah satu adaptasi yang harus dilakukan oleh peserta didik adalah menghadapi berbagai perubahan beban akademik, termasuk jumlah tugas yang lebih banyak dan adanya kegiatan praktikum. Peserta didik mengalami stres akademik ketika menghadapi tuntutan berbagai tugas, ujian, dan praktikum.
Hal ini harus diperhatikan karena menyebabkan prestasi peserta didik yang menurun ataupun kecemasan sehingga memberikan banyak dampak negatif pada peserta didik jika tidak ditangani dengan baik. maka dari itu peserta didik harus memiliki Ketahanan (hardiness) yang akan menjadi kunci bagi mereka untuk mengatasi tantangan akademik dan menjaga kesejahteraan mental. Academic Hardiness adalah suatu karakteristik kepribadian yang mempunyai sumber perlawanan di saat individu saat menemui suatu kejadian yang menimbulkan stres dan dapat membantu untuk melindungi individu dari pengaruh negatif stres. sebagai guru bimbingan konseling masa kini perlu adanya pembaharuan baik dalam hal layanan konseling maupun strategi pembuatan media inovatif untuk menunjang layanan bimbingan dan konseling. Strategi yang digunakan salah satunya dengan penggunaan media yang diadaptasi dari monopoli untuk memberikan pemahaman pentingnya Academic Hardiness sehingga memungkinkan peserta didik untuk memahami perilaku Academic Hardiness yang harus dimiliki.
Created by : Beti Rahayu, S.Pd dan Siti Muyana, M.Pd.