Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Rasa Memiliki, Sumber Kerusakan

3 April 2021   13:24 Diperbarui: 3 April 2021   13:23 46 0

"Merasa Memiliki adalah Sumber Segala Kerusakan." (Basudewa Krisna)

Kepemilikan menjadi isu hangat dalam beberapa disiplin ilmu, satu di antaranya filsafat. Kepemilikan termasuk aksiden bukan substansi. Karena dia tidak ada jika tidak ada substansi. Saya bicara filsafat biar keliatan pernah belajar filsafat. Bukan berarti menguasai. Ini biar keliatan keren aja.

Kepemilikan berarti merelasikan diri kita dengan sesuatu yang lain. Diri kita seolah menguasai sesuatu yang lain. Nah permasalahannya, apa dasarnya kita dikatakan memiliki? Apakah kepemilikan itu objektif ataukah hanya sebatas subjektif relatif? Bukankah secara fakta, diri kita itu terpisah dengan yang lainnya? Apa yang mendasari kita merelasikan diri kita dengan sesuatu yang lain? Jelas itu lahir dari konsepsi kita, i'tibari.

Yah, merasa memiliki terkadang membutakan seseorang. Bahkan jika kepemilikan itu adalah sesuatu yang sakral. Katakanlah klaim kebenaran  paham agama. Orang yang merasa memiliki kebenaran pemahaman agama siap untuk mempertaruhkan jiwa raganya jika memang agamanya terancam. Bahan tidak jarang beragama dengan anarkis pun dilatarbelakangi perasaan kepemilikan terhadap kebenaran.

Padahal, kalo kita analisis kepemilikan mereka itu bukanlah kebenaran secara objektif, tetapi hakikatnya yang mereka miliki adalah klaim atau anggapan kebenaran yang sifatnya i'tibari/relatif. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun