Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Madrasah: Apresiasi dan Harapan Part 1

27 Maret 2021   10:20 Diperbarui: 27 Maret 2021   10:27 84 1
Madrasah? Mendengar kata itu membawa saya melayang pada memori sekolah masa lalu. Secara pendidikan, saya dibesarkan pada sekolah yang berbasis agama di lingkungan Muhammadiyah.

Kenapa bisa memilih itu? Jelas tidak ada alasan rasional, semua hanya tuntutan lingkungan saja. Karena banyak teman saya yang melanjutkan ke madrasah, kebetulan jaraknya tidak jauh dari rumah, akhirnya saya tergerus arus _tuturuti munding_. Dalam pikiran saya, sekolah negri itu jauh dan harus banyak duit. Hal ini yang sedikit pun tidak memberikan rasa ketertarikan pada diri saya.

Pertama kita apresiasi pada madrasah karena masih eksis sampai hari ini. Ia mewadahi mereka yang ingin memperlajari pelajaran umum plus porsi agama yang cukup. Kita apresiasi juga madrasah berhasil mencetak lulusan yang memiliki kecenderungan pada agama lebih. Walaupun persentasenya masih jauh dibandingkan jumlah lulusannya.  

Madrasah juga mengajarkan bagaimana pembelajaran agama masih bisa eksis di bawah gerusan globalisasi. Bahkan tidak sedikit yang mengatakan agama sudah tidak memiliki makna lagi dalam kehidupan kita. Tapi melalui madrasah, agama masih tetap digandrungi.

Apresiasi lain, terhadap madrasah yang telah membesarkan saya, secara pribadi saya mengapresiasi terhadap gemblengan, terutama terkait keorganisasian siswa yaitu melalui IPM dan HW. Banyak hal yang saya dapatkan, mulai dari managemen, kepemimpinan dan lain sebagainya. Saya dilatih untuk jadi pemimpin di sini. Satu sisi, madrasah pun membantu menumbuhkan benih-benih percintaan teman-teman saya, -termasuk saya walaupun pada akhirnya kandas juga, hehehe.

Pembelajaran keagamaan madrasah pun sedikitnya memberi bekal dalam kancah pendidikan saya. Walaupun perspektif konservatif masih kental didalamnya. Yah bagaimana pun kita apresiasi dengan sebesar-besarnya.

Bersambung...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun