Hal ini direspon positif oleh Direktur Lembaga Studi & Kajian Anti Narkotika (LESKAN) Maluku, Muhajirin Syukur Maruapey,SH.,MH sekaligus Praktisi Anti Narkotika.Â
Muhajirin menyampaikan bahwa, gerak cepat Kepolisian memberantas Narkotika di Maluku adalah langkah bijak yang patut di apresiasi, karena hal ini untuk menyelamatkan Generasi Maluku dalam penggunaan Narkotika,apalagi saat ditangkap pelaku memiliki Narkotika jenis Sabu lengkap dengan alat hisapnya (bong), ungkap Muhajirin.
Muhajirin menambahkan bahwa, Aparat Kepolisian harus segera bekerja sama dengan BNN Maluku untuk membongkar kasus ini, apalagi narkotika ini didapatkan dari salah Narapidana yang sedang mendekam di LAPAS Kelas IIA Ambon.
" Polda harus segera bersama BNN membongkar kasus ini,apakah narkotika tersebut di dapatkan lewat kaki tangan narapidana tersebut di luar ataukah langsung dari narapidana tersebut di LAPAS,kalau di luar lewat kaki tangan maka segera bergerak cepat untuk di bongkar jaringan ini, namun jika langsung dari tangan narapidana itu maka LAPAS Kelas IIA Ambon harus ditertibkan dan orang-orang yang turut serta dalam membantu narapidana tersebut harus di ungkap sehingga LAPAS itu tepat fungsi sesuai peruntukannya dalam pembinaan Narapidana, yang pada prinsipnya Jaringan Narkotika di Maluku ini harus di ungkap sehingga tidak menjadi wabah di tengah-tengah masyarakat ", ungkap Muhajirin.
Sebagai masyarakat, sudah seharusnya kita mensupport dan membantu pemerintah dalam penanggulangan masalah Narkotika khususnya di Maluku, baik lewat forum edukasi sosialisai dan kampanye anti Narkotika ataukah lewat media apapun, ini sesuai dengan INPRES No. 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), dan peran serta masyarakat juga di atur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika di BAB XIII Pasal 104 - Pasal 107,ungkap Muhajirin. *(RM