Kenyataan bahwa energi fosil semakin langka, dan polusi semakin merajalela membuat kita harus berpikir jauh kedepan, berpikir tentang alternatif energi, untuk anak-anak kita dan cucu-cucu kita. Selalu terbesit dalam pikiran kita, sampai kapan kita akan merusak alam dengan gas buangan yang meracuni lingkungan? atau sampai kapan kita bergantung pada sumber energi yang akhirnya sulit kita temukan? Dan sampai kapan kita bergantung pada BBM murah? Haha, itu sudah terlalu jauh, namun sebelum terlambat sebaiknya kita membuka mata pada alternatif lain yang lebih ramah lingkungan dan keberadaannya masih berlimpah di negeri kita. Salah satu alternatif yang bisa diambil adalah Geothermal energy, atauenergi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Geothermal berasal dari bahasa Yunani “Geo” yangberarti “bumi” dan “therm” yang berarti panas. Energi dihasilkan dari aktivitas tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di samping itu dapat pula berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Di Indonesia, seperti yang dijelaskan dalam tulisan sekilas tentang panas bumi pada tahun 1998 oleh Nenny Saptadji, terbentuknya energi panas bumi di Indonesia terjadi akibat 3 lempeng yang berinteraksi, yaitu lempeng Pasifik, lempeng India-Australia dan lempeng Eurasia. Tumbukan yang terjadi antara ketiga lempeng tektonik tersebutyang menyebabkan terbentuknya sumber energi panas bumi di Indonesia. Sedangkan dari karakternya reservoir panas bumi di pulau Sumatera terdapat dalam batuan sedimen dan ditemukan pada kedalaman yang dangkal, sedangkan pada pulau Jawa umumnya lebih dalam dan menempati batuan vulkanik.