pagi ini kutemukan diriku terbangun, dengan darah berceceran di seprei dan telinga sedikit perih. Oh tidak, sy tidak ingin jadi Van Gogh. Benar saja di lantai marmer kutemukan sepotong telinganku dengan darah dimana-mana.
Segera kuselamatkan seprei dari darah yang semakin merembes, menyelamtkan sepotong kenang yang tersisa, sia-sia saja aroma tubuh kekasihku yang melengket diseprei kini berganti amis yang menjijikkan
KEMBALI KE ARTIKEL