Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Setelah Acara Terbesar Kepanduan Usai

18 Oktober 2015   22:17 Diperbarui: 19 Oktober 2015   06:41 130 0
Acara terbesar kepanduan sedunia, Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI), baru saja usai. Setelah digelar selama tiga hari penuh, 16 sampai 18 Oktober 2015, acara yang diikuti jutaan pandu dari seluruh dunia, berakhir sudah. Lalu apa yang dapat dilakukan setelah acara itu usai?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, baiklah kita mendalami kembali tentang JOTA dan JOTI. Ini adalah acara tahunan yang diadakan setiap minggu ketiga di bulan Oktober. Penyelenggaranya adalah World Organization of the Scout Movement (WOSM), organisasi kepanduan sedunia yang mempunyai 162 organisasi nasional kepanduan, termasuk Gerakan Pramuka dari Indonesia.
Berbeda dengan acara-acara WOSM lainnya yang jumlah peserta terbatas, paling banyak sekitar 40.000 orang di suatu jambore kepanduan sedunia, maka JOTA dan JOTI bisa diikuti semua pandu. Tidak ada batasan usia, sehingga di Indonesia para anggota Gerakan Pramuka sejak golongan Pramuka Siaga (7-10 tahun) sampai golongan Pembina Pramuka (di atas 25 tahun) dapat ikut serta.
Ini juga merupakan kesempatan bagi para pandu untuk menambah sahabat dan memperluas pergaulan serta wawasan dengan pandu-pandu dari negara lainnya. Untuk ikut serta pun tak perlu biaya besar. Bagi yang ingin ikut JOTA, cukup memanfaatkan perangkat amatir radio. Memang untuk menggunakan perangkat amatir radio, seseorang harus mempunyai call sign yang terdaftar. Namun para pandu yang tak mempunyainya, dapat menghubungi mereka yang mempunyai call sign amatir radio, yang di Indonesia adalah para anggota Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Sejak JOTA diselenggarakan pada 1950-an, para anggota ORARI dan organisasi sejenis di negara lain, selalu dengan senang hati membantu para pandu untuk berpartisipasi dalam JOTA.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun