Seingat saya, sejak kecil ayah telah berlangganan Kompas. Saya lupa mulai tahun berapa ayah berlangganan Kompas, namun yang pasti sejak saya duduk di bangku Sekolah Dasar dalam kurun waktu 1967-1972, Kompas telah hadir setiap terbitnya di rumah keluarga di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur.
Bahkan berbicara rumah keluarga di Jalan Slamet Riyadi itu, masih di jalan yang sama dan hanya berbeda sekitar tujuh rumah dalam deretan sama, di situ juga pernah berdiam keluarga pendiri Kompas, Bapak Ojong PK sekeluarga. Keluarga kami pun bertetangga dan sekaligus bersahabat dengan keluarga Pak Ojong, sebelum beliau sekeluarga pindah. Kalau tidak salah beliau pindah ke kawasan di sekitar Senayan, Jakarta Selatan.
Kembali ke Harian Kompas. Dalam catatan saya, harian ini cukup sering mengekspos tentang kisah Petualangan Tintin (The Adventures of Tintin), sebuah komik karya Herge, komikus asal Belgia, yang telah diterjemahkan dalam puluhan bahasa di dunia. Belakangan, bahkan Gramedia Pustaka Utama (GPU), suatu usaha penerbitan buku yang lahir dari “rahim” Kompas, juga memegang lisensi penerbitan kisah Petualangan Tintin dalam Bahasa Indonesia.
Pernah terbit dalam edisi ukuran kecil, kini GPU menerbitkan kembali edisi Bahasa Indonesia dalam ukuran besar. Lebih enak dilihat dan dibaca, seperti edisi-edisi awal kisah Petualangan Tintin dalam Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh penerbit lainnya, maupun komik itu dalam berbagai bahasa lainnya. Ukuran besar memang lebih disukai para penggemarnya, termasuk saya, yang di Indonesia bergabung dalam Komunitas Tintin Indonesia (KTI).
