Tesis bahwa kebodohan dan ketertinggalan menjadi sebab musabab sebagian paham ekstremisme, eksklusivisme, nasionalisme sempit, mudah terprovokasi 'main stream', yang menjadi akar kekerasan dan ajaran anti-sosial dn anti-pluralitas, ternyata sedang tidak dibenarkan dalam realitas sosial politik Indonesia saat ini. Mengapa demikian? Karena beberapa gejala hadirnya tensi sosial yang tinggi justeru melibatkan mereka yang mestinya jadi suri-teladan dalam mayarakat, ya pengabdi pendidikan itu.
KEMBALI KE ARTIKEL