Gol tunggal gelandang Arsenal Mikel Arteta makin menahan laju Manchester City dari pemuncak klasemen sementara Manchester United. Meski banyak peluang di kubu Arsenal untuk mencetak gol ke gawang City, hanya aksi individu Arteta mengubah skor pada menit ke-83 hingga peluit panjang. Pertandingan Arsenal-City diwarnai kartu merah bagi Mario Balotelli sebagai akumulasi dua kartu kuning.
MU dua jam sebelumnya meraih 3 angka penuh di kandang, setelah menaklukkan QPR. MU menjadi pemuncak klasmen Liga Inggeris dengan 79 poin, sementara City 71 atau tertinggal delapan angka.
Arsenal sebaliknya, ketika hari Sabtu (7/4) sempat ditelikung  Tottenham Hotspur diposisi ketiga,  yang berbagi 1 angka dengan tuan rumah Sunderland (0-0), kembali ke posisi ketiga dengan poin 61 dari 32 pertandingan. Meski bagi Wenger pertandingan City bukan menentukan posisi untuk zona liga champion, ternyata kemenangan Tim Gudang Peluru secara perlahan memantapkan Arsenal.
Mengingat posisi tiga empat yang relatif masih penuh kompetisi, posisi Arsenal belum sepenuhnya aman. Meski banyak kekalahan pada laga-laga permulaan musim kompetisi ketika bergulir, tim besutan Arsene Wenger sejak pertengahan hingga laga ke-32, makin konsisten.
Posisi lima dan enam yang ditempati Chelsea dan Everton dengan angka masing-masing 56 atau hanya tertaut dua angka dari Tottenham, dapat saja berubah, bila Arsenal dan Tottenham tidak konsisten dalam pengumpulan nilai. Kompetisi memasuki The Big Fourth untuk memastika tiket Liga Champion masih penuh kompetisi.
Hasil dua tim sekota, M City dan M United masih belum dapat diperkirakan dari laga tersisa. MU yang solid sebagai tim dengan segudang pengalaman, meski telah memimpin di papan teratas, masih akan terus mengkalkulasikan hasil-hasil City. Bila tidak berubah, pada laga ke-35 hampir dapat dipastikan, MU kembali menjadi juara liga Inggris.
