Namun keadaan ini justru berbanding terbalik dengan postingan yang berisi literasi, pengguna lain yang memberikan like atau komentar sangat minim. Budaya membaca yang bermanfaat saat ini justru tergusur  dengan budaya swa foto. Pengguna seakan-akan berlomba- lomba untuk menampilkan foto-foto keren entah itu sendiri ataupun saat kebersamaan dengan sahabat atau orang yang dianggap penting.
Seakan saat ini swa foto menjadi suatu keharusan seseorang dalam setiap kegiatan dan menjadi kebanggaan saat bisa memosting ke media sosial. Suatu kata bijak tentang literasi " Menulislah jika ingin dikenal dunia dan Membacalah jika ingin mengenal dunia"memang benar adanya dengan menulis maka kita akan dikenal dan kemudian dikenang banyak orang, dengan membaca kita akan semakin tahu dunia, dan semakin luas pengetahuan serta keilmuan yang dimiliki.
Â
Tapi lihatlah kenyataan saat ini dimana kalimat bijak  tersebut semakin  tergeser. Budaya membaca  semakin terdesak dan tergusur dengan budaya swa foto yang semakin ngehit, apalagi kalau yang berfoto adalah sosok cantik atau ganteng padahal itu bisa jadi  karena efek  camera dan keahlian editing foto yang super canggih.
Menulis adalah lahan untuk berbagi ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat dan membaca adalah kegiatan untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Ayo menulis dan giatkan budaya membaca maka dunia ada di depan mata,  pengetahuan  semakin banyak kita peroleh dan semoga amal pun semakin bertambah. (* Bdn)