Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kekecewaan, dari Hal Kecil menjadi Terhadap Cara Berpikir Orang

14 Juni 2012   02:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:01 220 0
ini pengalamanku sendiri. terjadi belum lama ini. sebetulnya sepele, hal kecil malah. yang pertama di tempat laundry-an dan kedua di tempat service hp.

hari sabtu itu aku me-laundry-kan pakaianku di sebuah rumah laundry di belakang kosku. tempatnya kecil dan itu cuma beberapa langkah (meter) dari kosku. aku me-laudry-kan baju aku di sana. "besok jadi nggak mbak?", "senin mbak, ya tergantung cuaca juga e..." "o, ya..."

senin siang...

"permisi, mbak, saya mau ambil laundry"

"sebentar, ya"

"..."

"belum bisa e mbak, belum disetrika, nanti sore, baru jadinya"

"oke."

dalam hati tidak mau mengambil sorenya, maka saya pergi esok harinya

esok paginya..

"permisi mbak, saya mau ambil laundry-an. ini kertasnya"

"mbak" dengan gugup

"maap, mbak..." suaranya kecil dan kurang jelas. aku mendengarkan dengan seksama

"ini, mbak waktu setrika, saya gak tau setrikanya itu panas, terus kesenggol bajunya jadi bolong mbak. tapi cuma bagian ini, mbak (dibuka bajunya, dan ditunjukkan bagian pergelangannya)"

"kenapa itu mbak?" aku kaget

"maap ya, mbak. setrikanya kepanasan. jadi bolong bajunya. maap ya mbak ya..."

"ya udah. "

aku pergi. sedikit kesal, karena sudah tidak bisa diapa-apain lagi, nasi udah jadi bubur. kecoakpun gk akan makan. kesal sekali dengan laundry-an itu. setelah itu seperti biasa aku cek semua bau dari laundry-an. jumlahnya ternyata tidak sama, harusnya 26, menjadi 24. apa yang terjadi. aku dan adekku telikti lagi

"apa yang ilang ya, mbak."

"oh, iya. baju kemeja jean, mbak yang warna biru itu"

"oh iya. itu gk ada. berarti laundry-nya yang ilangin"

siangnya kami ke sana

"mbak waktu nyuci bajuku, ada baju kemeja jeans gk?"

berpikir sejenak dan menanyakan pada temannya

"o... iya, ada itu kan mbak, warnanya biru kan mbak?"

"iya."

"itu kayaknya kebawa sama mbak vita"

"mbak vita?"

"dia itu sering nge-laundry di sini. nanti saya tanya sama mbak vita. besok dia datang"

"itu pemberian dari ibu saya e mbak..."

"iya, mbak, pasti balik mbak. biasanya mbaknya itu datang seminggu sekali ke sini."

"oke. besok saya ke sini ya mbak."

"iya, nanti saya kasih tau mbak vitanya."

"oke, mbak. besok saya ke sini ya."

"iya, mbak. nanti saya kasih tau mbak vita"

tiga hari kemudian

"permisi, mbak.. saya mau ambil baju saya"

"mm..mbak, mbak vita  belum datang"

"kita gk tau mbaknya belum  datang. dia biasa nge-laundry di sini. tapi kita gak tau dia belum ke sini."

"mbak vita itu kayak gimana orangnya"

"dia kecil, pake kacamata"

"anak Sa**** bukan"

"kayaknya gitu, mbak" (aku lupa dia bilang anak mana)

"kosnya gk tau mbak"

"di daerah sini mbak. biasanya sama temannya"

"naik motor?"

"iya."

"gini aja, mbak. klu mbak vitanya ke sini, kami kasih tau, mbak. kita minta nomer mbak aj. nanti klu bajunya kembali kita kasih tau."

"ok. 08 ...... "

"maap, ya mbak ya..."

"gk papa.."

arrgg.... sampai ak menulis ini sebulan kemudian belum ada berita. padahal baju itu aku suka,, aku sayang...

yang kedua, di center hape

adekku men-service hapenya di sebuah toko hape. hape black berry. kejadiannya hampir sama. ketika ingin mengambil hape. adekku di sms orang dari toko itu. isi pesannya kurang lebih seperti ini:

"mbak, hapenya belum jadi. karena toko yang menjual LCD tutup hari minggu jadi kemungkinan senin baru bisa diambil"

okelah. seninnya kami kesana. senin sore menjelang malam ke sana

"permisi mbak. mau ambil hape."

"maap mbak hapenya belum jadi. belum ya mas ya.(sambil melihat ke arah orang yang memperbaiki)"

"oh.. gitu.. "

"besok siang, mbak"

"oke. besok siang kita ke sini"

esok sorenya

"permisi, mas. mau ambil hape"

masnya sudah gugup dulu

"hapenya belum jadi, mbak"

"kita ke sini sudah tiga kali lho, mas. kemarin katanya siang ini. tapi kenapa belum jadi"

"kita usahakan selesai, mbak"

"banyak, ya hapenya?"

"iya, mbak itu lihat."

"kalau misalnya hapenya tidak bisa kita perbaiki, kita kembalikan hapenya dan kita kembalikan uangnya"

"kita sudah nunggu lama lho, mas."

"iya, mbak. kalau sudah selesai, kami akan hubungi mbak"

"oke."

aku langsung pergi.

setelah di-sms, hapenya jadi. kita ke sana. dan benar, baterenya di ganti, dan ada kerusakan di bagian tombol kunci. memang ada tertulis, terjadi kerusakan lain akibat perbaikan, tidak menjadi tanggung jawab kami.

benar-benar, dah. kedua tempat itu memberikanku pelajaran. jangan mudah percaya dengan janji "esok dan esok". kita tagih dengan penuh keyakinan. ini masalah tanggung jawab, mana tanggung jawabnya. janji terus seperti pemerintah. Indonesia. ketika berbicara pun, sering mengatakan "oke. besok ya". padahal belum tentu dia datang besok. besok untuk Indonesia itu apa???

tentunya, kalau benar-benar tidak tahu akan kapan terjadinya, tidak perlu membuat janji..

maunya apa sebenarnya?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun