Hiruk pikuk jelang pemilihan calon legislatif (Pileg) 9 April 2014 makin dekat makin seru, khususnya di media massa. Pimpinan partai ramai-ramai dan silih berganti “jual diri” dan “jual partai”, siapa tahu “dibeli” rakyat. Tidak hanya melalui iklan yang secara gamblang merupakan advertorial alias promosi, sang politisi yang memiliki media massa bahkan tidak malu-malu lagi menerapkan jurnalisme onani, alias orgasm jurnalism. Tujuannya tentu saja untuk mendongkrak elektabilitas lalu menuai kursi di DPR/D yang banyak.