menjelang embun memasuki tiap ruang
membutakan mata yang siap membelalak
demi hari yang akan datang bersama dengan secercah binar
nan mengebuli seluruh kegairahan
menjelang siang,
menjelang tertingginya kedudukan surya
belasan sorot menancap tepat pada bahaya
menggantikan sakit nanah yang melebur pada kulitnya
menjelang malam,
menjelang lenyapnya kepergianmu
tak pernah kulepas rela
yang menempel pada helai rambut coklatmu
Paling,
aromamu menyelimuti semua indra milikku
dan lagi-lagi aku tak berdaya berada di jiratmu
memanggil seorang paling kuinginkan
yang lebih menginginkan bersamaNya