Tawanya tak pernah sudah
Melirik sinis seakan memaksa
Berdiri antara jarak dan waktu
Taman tempat berdilema
Masih sama hanya semakin tua
Tanpa hadir pelengkapku
Ocehan orang lalu lalang
Meneriaki hubungan dalam hati
Tatkala rindu menyapa
Masihkah kau berdiri pada tengah tanya?
Menepis banyaknya seruan
Mengguyur tatapan perih dengan kata-kata
Kesempatan tak datang berkali-kali
Kau pergi dan aku masih rindu
Mematung egois untuk bisa bersama
Lagi, lagi dan lagi
Hadirmu adalah senyumku
Kini pudar seiring jarak
Rasa ini pernah ada
Memanggil gila sang pemilik rindu
Cukup aku harus belajar sakit
Menahan pilu demi aroma kasih
Merenung dalam hening untuk memeluk erat
Tertanda milikku yang masih kurindu