Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Vaksin PMK dan Kompetisi Kekebalan dari Virus PMK Lapangan

25 Juni 2022   22:41 Diperbarui: 25 Juni 2022   22:53 202 0

        Kabar tentang kedatangan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi angin segar peternak khususnya peternak sapi, kambing, domba dan babi ditengah kasus PMK yang setiap hari tetus meningkat. Melalui website Kementrian Pertanian (KEMENTAN) mengabarkan bahwa hari minggu (12/6/2022) 10 ribu dosis vaksin PMK telah tiba di Indonesia. Skema tata laksana pemberian vaksin PMK yang telah dibuat oleh KEMENTAN adalah vaksin akan diberikan pada ternak yang sehat di wilayah tertular.

            Total jumlah ternak yang terjangkit Rabu (15/06/2022) pada website sigappmk.id adalah sebanyak 169.802 ekor yang tersebar dalam 18 Provinsi, total ternak yang sembuh sebanyak 46.536 ekor, jumlah ternak dipotong bersyarat sejumlah 1.144 ekor dan yang mati sebanyak 801. Vaksinasi PMK perdana dilaksanakan di hari Selasa (14/06/2022) di Kab. Sidoarjo. Hingga saat ini (20/06/2022) jika dilihat data aktual yang tercatat dipusat, setelah 6 hari pasca datangnya vaksin jumlah ternak yang telah divaksin PMK berkisar seribu limaratusan ekor. Jumlah data ternak yang divaksin yang ditampilkan tentu masih sedikit dibandingkan dengan jumlah dosis vaksin PMK yang dikabarkan datang. Pemerintah, melalui KEMENTAN tentunya telah melakukan koordinasi masif terkait pelaksanaan vaksin PMK ini. Seperti penjelasan Kuntoro Boga Andri Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian pada saat saat memberikan keterangan pers yang diunggah di YouTube resmi KEMENTAN bahwa pemerintah fokus dan serius menanganin kasus PMK. Sedikitnya laporan data ternak yang divaksin kemungkinan akibat dari terlambatnya input data dari petugas lapangan atau seperti apa seharusnya ada yang bisa menjelaskan dan kritis terhadap data tersebut.

            Beberapa hal akan mempengaruhi proses pelaksanaan vaksin PMK dilapangan. Kondisi ternak, kondisi wilayah wabah, sarana prasarana dengan prasyarat rantai dingin, hingga yang paling utama adalah personel atau vaksinator sangat mempengaruhi proses vaksinasi tepat dan cepat. Jika menginat Kembali, Penyakit Mulut dan Kuku merupakan penyakit yang menyerang yang disebabkan oleh virus RNA famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus sehingga potensi mutasi bisa terjadi. Virus ini sangat aktif menular pada hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, domba dan babi. PMK tidak zoonosis. Jika melihat karakteristik virus PMK lebih dalam lagi, virus ini bersifat hidrofilik, dan mampu menyebar hingga radius lebih dari 30 km. hal tersebut menjadikan virus ini memiliki potensi infeksi yang sangat cepat di ternak. Oleh sebab itu, pemerintah harus memiliki strategi yang tepat dan cepat juga dalam pemberian vaksin PMK. Akan tetapi kembali lagi kepada nasib, darimanapun kekebalan itu terbentuk, Indonesia sudah tidak bebeas PMK.

Dikatakan tepat adalah membentuk antibodi protektif dari pemberian vaksin dengan melihat kondisi ternak, rute pemberian dan dosis yang tepat serta dikatakan cepat adalah cepat membentuk kekebalan yang aman dari hasil vaksinasi sehingga tidak ada celah virus lapangan untuk masuk atau menginfeksi. Jangan sampai kekebalan individu ternak itu didapat dari infeksi virus dari lapangan yang mana kekebalan itu didapat dengan proses seleksi alam, yang kuat yang bertahan, akibatnya akan berdampak kerugian yang sangat besar kepada peternak. drh. Lia Nur Aini, M.Si. pengajar dari Politeknik Pertanian dan peternakan Mapena Tuban memberi pendapat bahwa vaksin harus segera diberikan dengan cepat dan tepat, sehingga kedudukan kekebalan diperoleh dari hasil vaksinasi akan membrikan proteksi bagi ternak, bukan dari hasil kekebalan virus lapangan. Semua pihak harus turut mendukung program percepatan vaksin dari pemerintah pusat tanpa didasari dengan kepentingan pribadi ataupun kelompok yang bersifat profit atau mencari keuntungan belaka. Mari bersama mendukung program pemerintah dalam percepatan pemberantasan PKM. Akan tetapi kembali kepada nasib, dengan atau tidak adanya kekebalan spesifik PMK, Indonesia sudah tidak bebas PMK.  






KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun