Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Pitbull, Sang Juruselamatku Wahaha..

5 Mei 2010   09:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:24 1798 0

“Pertolongan Tuhan selalu tepat pada saatnya” adalah kalimat lain dari “Tak ada sesuatupun yang terjadi secara kebetulan.” Itulah yang seringkali kualami sepanjang hidupku, dan masih terus kualami hingga sekarang.

Hidup tak selamanya menyenangkan. Ada saja cara Kehidupan untuk menyadarkanku bahwa masih banyak hal yang harus kupelajari dalam kesempatan hidupku kali ini. Bukan sesuatu yang harus kutolak, melainkan justru sesuatu yang harus kuterima apa adanya dan kutarik pelajarannya. Apapun yang tak membuatku mati akan membuatku lebih baik.

Beberapa hari belakangan banyak sekali kejadian yang tak kuinginkan. Ah, sayangnya aku tak begitu pandai mengingat hal-hal detail tentang hal yang tidak kusukai. Aku hanya ingat impresi-impresi yang kurekam dalam otakku sebelum akhirnya kuambil saripatinya yang menjadi suntikan imunisasiku, membangun kekebalan tubuhku terhadap hal-hal yang bias melemahkan bahkan menghancurkanku.

Aku ingat, beberapa hari yang lalu aku memutuskan untuk rehat sebentar dari keriuhan Facebook. Itu sebuah keputusan cepat yang kuambil tanpa terikat masa lalu dan tanpa harapan masa depan. Aku hanya ingin beristirahat. Tidak beristirahat total. Aku kadang masih menengok Beranda Facebook-ku meski tak lagi mengupdate status, memberi komentar ataupun tanda jempol di status, catatan, tautan foto dan video teman-temanku. Aku bahkan belum mengkonfirmasi beberapa permintaan pertemanan yang masuk ke akun Facebook-ku. Semuanya karena aku merasa laju hidupku terlampau cepat dibanding laju pembelajaranku. Aku tak bisa mengamati hal-hal di sekitarku ketika aku melaju terlalu cepat. Dan begitulah, aku mengambil waktu istirahat dari Facebook.

Sejak itu, beberapa kejadian yang kurang menyenangkan menghampiriku. Ah, aku disadarkan bahwa ternyata aku nyaris kehilangan kemampuan pembelajaranku. Otakku sekarang lebih sering beroperasi di frekuensi beta. Itu sebabnya aku seperti kehilangan keseimbangan akhir-akhir ini. Ketika beberapa kejadian yang kurang menyenangkan datang, aku cenderung melibatkan diri di dalamnya dan menarik lebih banyak kejadian buruk ke dalam hidupku. Dalam beberapa kejadian, aku bahkan tak tahan untuk mengumpat. “Faaaak !” begitu umpatku ketika emosiku negatif. Dan seperti yang dikatakan Hukum Tarik Menarik, emosi negatif menarik lebih banyak emosi negatif. Makin banyak kejadian buruk yang mendatangiku, dan aku makin sering mengumpat, “Faaaak !”

Untunglah, melalui beberapa kejadian ‘kebetulan’ aku kembali disadarkan untuk menyelaraskan diriku dengan Semesta. Buku terbuka, kalimat muncul, tautan datang, dan semua kembali ceria. Kehidupan membawa ke hadapanku hal-hal yang memberiku pelajaran, mengingatkanku pada pelajaran-pelajaran yang dulu pernah kudapat dan sekarang nyaris kulupakan.

Dulu aku pernah diajari betapa pentingnya suasana hati yang selalu senang dan ceria. Itu menjadi seperti benteng yang menjaga emosi kita tetap positif dan dengan demikian menjaga supaya emosi negatif tidak hinggap dalam diri kita ini. Salah satu tips untuk mengubah keadaan emosi yang sedang negatif menjadi keadaan emosi yang positif adalah dengan mendengarkan musik yang mengalirkan emosi positif ke pendengarnya. Dan ketika emosi negatif sedang menguasaiku beberapa hari belakangan ini, Kehidupan mengenalkanku dengan seorang penyanyi yang bisa membuatku bergoyang berjoget dan menarik emosi positif masuk kembali ke dalam hidupku. Errr.., bukan penyanyi sih sebenarnya. Lebih tepat disebut rapper meskipun dia bilang musiknya bukan musik rap, hanya ‘sampah yang bisa membuatmu terus bergoyang.’ Siapa dia ? PITBULL !!! ^^

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun