Sebenarnya saya tak ingin lagi mengingat-ingat kejadian ini. Sejujurnya saya ingin membuang kisah ini jauh-jauh ke dalam perut bumi, biar tidak terkenang lagi. Karena kisah ini memang bukan kenangan yang menyenangkan untuk dikenang. Menghadapi orang-orang terkasih sakit saat pandemi itu bagai mimpi buruk. Tak pernah terbayangkan, tak pernah diduga, tapi sungguh terjadi, dan harus dihadapi. Rasanya seperti sedang berada dalam pesawat yang sedang terbang di tengah badai, kilat menyambar-nyambar, lalu pesawat nya terguncang-guncang hebat. Tahu kan kalau lagi di dalam pesawat dan kondisinya seperti itu, tidakk bisa beranjak dari kursi, tidak bisa lari ke manapun, hanya bisa tertunduk berdoa dalam kepasrahan diri total pada Yang Kuasa.
KEMBALI KE ARTIKEL