Proyek "SafeKid Response" bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada orang tua dan anak-anak tentang cara-cara menghadapi kegawatan medis yang mungkin terjadi di rumah atau di tempat umum. Pelatihan meliputi CPR (Cardiopulmonary Resuscitation), pertolongan pertama, serta penanganan kondisi darurat seperti reaksi alergi dan serangan asma.
"Kegawatan bisa terjadi kapan saja, tidak terbatas di lingkungan sekolah. Penting bagi orang tua dan anak-anak untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diambil dalam keadaan darurat," ungkap Dr. Nanda. "Program ini dirancang untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan mereka, sehingga setiap keluarga dapat meningkatkan kesiagaan dan keselamatan mereka."
Proyek ini mendapatkan dukungan penuh dan bimbingan dari Aristiana Prihatining Rahayu, S.Sos, M.Med.Kom, yang bertindak sebagai mentor dalam proyek KKN ini. Dengan kerjasama yang erat antara Universitas Muhammadiyah Surabaya, RSUD Kanjuruhan, dan sekolah-sekolah di Kabupaten Malang, "SafeKid Response" diharapkan dapat menjadi model yang efektif untuk meningkatkan keselamatan anak di sekolah-sekolah lain di Indonesia.
Pelatihan ini juga akan dilengkapi dengan pemberian kit darurat yang bisa digunakan oleh keluarga di rumah. Setiap kit berisi alat-alat medis dasar dan panduan penggunaan yang mudah dipahami, memastikan bahwa orang tua dan anak-anak dapat merespon secara cepat dan tepat.
Selama pelaksanaan proyek, tim "SafeKid Response" juga akan mengadakan simulasi kegawatan untuk menguji efektivitas pelatihan dan memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam situasi nyata. "Simulasi ini penting untuk memastikan bahwa teori yang dipelajari selama pelatihan benar-benar bermanfaat dalam praktik nyata," kata Dr. Nanda.
Dengan penutupan proyek pada tanggal 17 Agustus, diharapkan hasil positif yang diperoleh dari "SafeKid Response" akan menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut dari program serupa di masa depan, berkontribusi pada peningkatan keselamatan anak-anak di Kabupaten Malang dan di tempat lain.