Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Motivasi Picisan: Jangan Minder, Wahai Kaum Kamera Pocket!

7 Juli 2010   12:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:01 684 0
SEBENARNYA saya agak malu memposting ini. Saya malu karena saya bukanlah fotografer profesional. Malu karena saya yakin tentu banyak kompasianers yang berprofesi sbg fotografer betulan. Sedangkan saya? Ah, saya cuma penyuka visual -- film, foto, grafis -- yang selalu ingin bersenang-senang dengan alat-alat seadanya, karena ambisi untuk jadi bintang sinetron tak kunjung kesampaian. :D Jadi maafken saya yang tak tahu diri ini. Demi kompasianers yang lucu dan ginak-ginuk, saya coba memberanikan diri. Jadi begini ceritanya. Banyak dari kita yang hanya memiliki peralatan foto (kamera) seadanya. Sebutlah kamera HP, webcam, atau kamera pocket nan kecil dan mungil. Tentu saja kamera SLR dan DSLR yang gede itu tidak masuk dalam kategori ini. Kamera SLR dan DSLR adalah kamera untuk mereka yang pro. Nah, seringkali kita terjebak pada pemikiran bahwa untuk mendapatkan foto yang menarik atau yang kita sukai (bukan baik dan fotografis lho ya!) pasti butuh kamera yang bagus macam kamera profesional tadi. Pemikiran itu benar adanya, namun tentu kurang tepat. :) Sejak kecil, saya diajarkan oleh orang tua bahwa segala hal yang dilakukan secara serius tentu hasilnya takkan mengecewakan. Begitu pula dalam hal ini. Marilah kita tak terlalu terjebak berpikir "peralatan adalah segalanya". Kalau kita hanya punya kamera pocket biasa, ayolah kita maksimalkan hasilnya. Modalnya cuma dua kok: Pertama, kita harus serius dalam menyiapkan ehmm... sebut saja "sesi pemotretan" :) Serius artinya kita mengerjakan secara senang! Ini terkait dengan ide dan konsep. Kedua, menyangkut teknis alat. Kita harus tahu kekurangan kamera pocket yang ada di tangan kita. Jangan pernah kita membandingkan kamera pocket dengan kamera profesional, karena itu hanya akan membikin kita segera gantung diri pakai tali rafia. Nah, kelemahan kamera pocket itu harus kita siasati. Misalnya, kamera pocket (semua jenis) sangat lemah apabila digunakan pada cahaya rendah (malam hari, atau di warung remang-remang :p ) maka sebisa mungkin jangan dilakukan pada kondisi tersebut. Cuma itu sajakah modalnya? Secara teknis, YA! Meski begitu, saya harus bilang bahwa sebenarnya yang paling penting adalah 'sense' kita dalam memperlakukan sebuah foto. Itu yang susah banget untuk dilatih! Satu-satunya cara untuk melatih itu adalah dengan sesering mungkin memotret di manapun, kapanpun dan dengan siapapun. Sebagai pengantar beberapa foto yang saya posting di sini: 1) Saya memotret dengan kamera pocket Sony DSC-W110. 2) Saya mencoba untuk menyesuaikan foto dengan karakter mereka 3) Saya melakukan editing di komputer dengan menggunakan photoshop, aplikasi yang tentu saja sangat familiar buat kita semua. Saya cuma mau bilang, dengan segala keterbatasan kamera pocket, janganlah pernah merasa minder dan tak percaya diri. Cheers! :) [caption id="attachment_187932" align="aligncenter" width="400" caption="Galih Prabowo oleh Bergas"][/caption] [caption id="attachment_187929" align="aligncenter" width="350" caption="Indra Iskara oleh Bergas"][/caption] [caption id="attachment_187925" align="aligncenter" width="350" caption="Indra Iskara oleh Bergas"][/caption] [caption id="attachment_187923" align="aligncenter" width="350" caption="Ladrina Bagan oleh Bergas"][/caption] [caption id="attachment_187922" align="aligncenter" width="324" caption="Ladrina Bagan oleh Bergas"][/caption] [caption id="attachment_187916" align="aligncenter" width="350" caption="Ladrina Bagan oleh Bergas"][/caption] [caption id="attachment_187914" align="aligncenter" width="350" caption="Ladrina Bagan oleh Bergas"][/caption] [caption id="attachment_187911" align="aligncenter" width="350" caption="Ladrina Bagan oleh Bergas"][/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun