Biasanya, pelajaran cuma 2-3 jam.
Setelah istirahat, kami akan diminta beberes dan menghias kelas dan atau sekolah secara keseluruhan.
Yang akan bertugas esok harinya juga sudah mulai latihan supaya sempurna semua tugas dilaksanakan.
Pernah juga saya dan sekitar 20-30an teman lainnya ke stadion Pahoman. Kami diundang untuk ikut upacara di sana berasama banyak orang lain dari sekolah atau instansi lain.
Biar nggak jadi apa-apa, cuma peserta doang, tapi ada latihannya.
Pernah juga sih bukan hanya sebagai peserta upacara, tapi yang ikut mengisi acara setelah upacara seperti menari atau konfigurasi huruf begitu.
Habis itu kami boleh bubar.
Beberapa hari kemudian biasanya akan ada karnaval.
Isinya ada drumband dari banyak kelompok, penari atau atraksi jalanan lain, mobil hias dan orang-orang berjalan kaki dengan mengenakan banyak jenis pakaian.
Paling rame kalau ada yang pakai baju aneh-aneh.
Di zaman itu hiburan sekali.
Lomba-lomba?
Kalau di tempat saya malah jarang. Paling di sekolahan seringnya.
Tapi, pernah loh jadi peserta jalan santai (yang nggak santai juga karena dipatok waktu haha) dari kampung tetangga.
Peserta paling muda yang baru ngerasain jalan santai itu jaraknya nggak santai ya haha....
Semua itu memberi kesan mendalam.
Bukan hanya karena acara-acara yang tak biasa ditemui itu saja, tetapi karena memang menumbuhkan kebanggaan tersendiri.
Terutama saat upacara bendera di Stadion bersama ratusan bahkan ribuan orang.
Kebanggaan itu memupus panas sengat matahari yang memanggil peluh.
Selamat menyiapkan perayaan Hari Kemerdekaan...
Selamat menikmati Hari Kejepit Nasional juga...
#katanjar #anj2021