Hampir setiap periode pemilu sepertinya calon-calon anggota DPR dan para politisi mampu meluluhkan hati untuk menggunakan hak pilih. Dari dua ratusan juta penduduk Indonesia, lebih dari 50% selalu menggunakan hak pilihnya. Apatisme warga terhadap para pemimpin memang terbilang akut, karena dari tahun ke tahun pergantian pemimpin dan wakil rakyat kondisi negeri ini tetap saja sama menderitanya. Hanya saja, politikus sangat pandai mencitrakan diri di mata masyarakat, sehingga tertipu. Maka terpilihlah pemimpin yang tidak layak namun berhasil membuat rakyat menyukainya.