1. Kurangnya Pengalaman Politik
  Salah satu kontroversi utama yang sering muncul adalah anggapan bahwa selebritis tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam politik dan pemerintahan. Kritikus sering kali meragukan kemampuan selebritis untuk memahami dan mengelola isu-isu kompleks yang dihadapi oleh masyarakat.
2. Popularitas vs. Kompetensi
  Popularitas selebritis bisa menjadi pedang bermata dua. Sementara popularitas dapat menarik perhatian dan dukungan, ada kekhawatiran bahwa pemilih mungkin lebih tertarik pada ketenaran daripada kompetensi. Hal ini menimbulkan debat apakah selebritis benar-benar memiliki kemampuan untuk memimpin dengan efektif.
3. Eksploitasi Media dan Publisitas
  Kehadiran selebritis dalam politik sering kali dikritik sebagai upaya untuk mencari publisitas lebih lanjut. Beberapa pihak menganggap bahwa selebritis menggunakan politik sebagai panggung tambahan untuk mempertahankan ketenaran mereka, tanpa komitmen nyata terhadap pelayanan publik.
4.Isu Integritas dan Etika
  Selebritis tidak luput dari skandal dan kontroversi pribadi. Isu-isu seperti dugaan penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, atau perilaku tidak etis dapat merusak citra mereka di mata publik. Ketika selebritis dengan latar belakang kontroversial mencalonkan diri, hal ini bisa menjadi senjata bagi lawan politik untuk merusak reputasi mereka.