Mohon tunggu...
KOMENTAR
Entrepreneur

TikTok Academy untuk Usaha Mikro dan Kecil

13 Oktober 2022   22:59 Diperbarui: 13 Oktober 2022   23:01 768 2
Tiktok mengembangkan TSP (Tiktok Shopping Partner). Artinya platform ini kini bisa dimanfaatkan  untuk kebutuhan mengembangkan pasar, membangun entrepreneurs. Bagi Indonesia, besarnya potensi tercermin dari jumlah pengguna. April 2022 lalu tercatat  99,1 juta orang menjadi pengguna TikTok. Jauh lebih besar dibandingkan Malaysia yang 16 juta. Indonesia memang pengguna Tiktok terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat dengan 136,4 juta pengguna.

Sayangnya, menurut observasi RumahKarya.id,  peluang bisnis platform ini lebih banyak dimanfaatkan pengusaha besar, dan hal ini tercermin dari produk-produk impor yang mendominasi. Justru karena fenomena semacam ini, RumahKarya.id  kini mengarahkan  pemanfaatan Tiktok untuk UMK di Indonesia. "Kita bertujuan agar  brand lokal bisa berkembang, di dalam negeri maupun di luar negeri," ujar Aditya Pradewo, founder Rumahkarya.id.

Menyadari keterbatasan UMK, Rumahkarya.id  membangun inisiatif bernama TikTok Academy.

Untuk mendukung Tiktok Academy. Rumahkarya.id menggandeng TSP dari Malaysia untuk terlibat. Malaysia memang sudah lebih dahulu bergerak. Data dari Malaysia menyatakan bahwa pemanfaatan strategi yang benar bisa mendorong kemajuan UKM, bahkan ada UMK yang keuntungannya berlipat dua, bahkan lebih, dalam satu tahun.

Rumahkarya.id tampak optimis mengamati bahwa produk-produk UMKM indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk impor, baik dari segi kualitas maupun penampilan.  Itulah sebabnya Rumahkarya.id bekerjasama dengan pihak-pihak dari luar negeri, supaya produk-produk Indonesia bukan cuma bisa beredar di dalam negeri.

"Melalui platform ini, produk Indonesia akan masuk pasar International, dimulai dengan pasar negara tetangga,"Aditya Pradewo menyatakan.

Kementerian UMKM dan Koperasi menyambut baik inisiatif Tiktok Academy. Pernyataan ini diungkapkan oleh Dra. Dwi Andriani Sulistyowati, M.AB. Asisten Deputy Pengembangan SDM Kementerian UMKM, dalam sebuah silaturahmi bersama RumahKarya.id yang berinisiatif mengembangkan Tiktok Shopping Partner di Indonesia.

"Sebagai bagian dari pemerintah, sudah tugas kami untuk mendukung, menghantar dan memberikan rekomendasi, apalagi untuk inisiatif yang baik,"demikian Dwi Andriani

Untuk mencapai ambisi itu, ada  dua hal yang akan dikembangkan sebagai strategi, yakni Tiktok Shop Partner (TSP) dan Multi Channel Network (MCN).

Tiktok shop partner adalah proses kemitraan dengan Tiktok untuk membina para UKM agar bisa berjualan,  di Tiktok. "membuka toko di Tiktok dan mengundang orang untuk membeli," demikian Pradewo.

MCN atau Multi Channel Network (MCN) melengkapi proses ini dengan mengembangkan peran para talent atau host yang akan membantu proses penjualan melalui Tiktok. Mereka akan menjadi pemasar effektif, dengan sistem komisi. Mekanisme semacam ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda atau mereka yang ingin berusaha atau berjualan produk UMK melalui Tiktok. Selain itu, proses ini memungkinkan satu toko UKM untuk bisa memiliki lebih dari satu outlet.


Tiktok Academy

Berbasiskan dua pilar TSP dan MCN  inilah kemudian Rumahkarya.id berinisiatif mengembangkan Tiktok Academy, yang akan dilaunching pada November 2022. Tiktok academy ini adalah proses peningkatan kemampuan secara terstruktur  dan sistematis, yakni peningkatan kemampuan toko atau ukm, dan peningkatan kemampuan para host. Rumahkarya.id menjadi lembaga yang menyediakan pelatihan agar para host paham produk lokal, dan berkemampuan mempromosikan produk lokal.

Inisiatif ini menyediakan tempat display produk yang terintegrasi dengan studio Tiktok dengan peralatan lengkap. Saat ini Rumahkarya.id sudah memiliki 5 studio, antara lain di Ancol.

Model semacam ini sudah ada di Cina. TSP menyediakan studio dan menyediakan tempat/area untuk para UKM/produk lokal memajang barang-barangnya,  sehingga memudahkan para host/marketer memilih barang yang mereka minati.

Proses ini dilakukan agar kita siap memasuki era metaverse, dan UMK tidak ketinggalan. (fbl)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun