Sedari pagi mendung menggantung di hati
Meski silau mentari menusuk kulit bumi
Nyata tak bisa menyibak tirai kabut yang bergelayut manja
Entah serasa bongkahan karang menyesak dada
Senyum pun sirna
Akan terjadi apa?
Lembar kengerian satu-satu tertayang membayang, hancur berkeping, meretakkan batok kepala.
Pengendali rasa tak mampu mengubah sebuah takdir yang menyapa
Hanya sedikit menjaga agar tak parah dan luka, meski ngilu membiru.
Pecah membelah terhindar
Mengingat tak terputus menyebut namaNya
melesat ke langit, kata puja lurus meruncing ke pintu arsy
aku pasrah
Malang, 18072019
swarnahati