Sudut keraguan yang selalu mengiring
Membawaku selalu menanam resah pada waktu
Dan kulihat sebilah pisau menancap pada hatiku
Mengalir deras darah kesedihan
Netraku masih sembab
Sisa tangis semalam
Hanya tegur sapanya lewat angin yang mampu mengusap tiap tetesnya
Cerah pagipun tak kuasa menyapu mendung di wajahnya
Jemarinya lelah menari pada gawai rindu
Hanya sebilah pisau yang mengukir kisah di hatinya.
Angin sampaikan padanya
Ini menyiksa