Terkadang pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode pengajaran yang monoton atau kurang menarik. Tetapi setiap orang pasti memiliki sudut pandangnya masing-masing. Dengan melihat sudut pandang yang berbeda-beda ini, kita dapat lebih memahami beragam perspektif tentang pelajaran Bahasa Indonesia.
A) Argumen pro (setuju) terdiri :
  1. Pernyataan setuju dari Adeline Zivana Rania alasannya karena proses pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan yang dapat menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai maksimal.
  2. Pernyataan setuju dari Marlena orang tua siswa menjelaskan bahwa pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi.
B) Argumen kontra (tidak setuju) terdiri :
  1. Pernyataan tidak setuju dari Farhan Adnan alasannya karena pembelajaran Bahasa Indonesia dianggap membosankan dan kurang menarik yang disebabkan materi berupa teks.
  2. Pernyataan tidak setuju dari Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia, Safrina Farida mengatakan mata kuliah Bahasa Indonesia membuat mahasiswa bosan yang timbul akibat kurang kreatifnya dalam mengolah media pembelajaran yang menyenangkan dan juga masih menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran sangat monoton.
Dengan demikian bisa disimpulkan pembelajaran Bahasa Indonesia membosankan atau tidaknya tergantung dari cara guru mengajarkan kita seperti apa. Pembelajaran juga harus dibarengi dengan praktik dan gunakanlah cara yang bervariasi di setiap materi. Dengan begitu, pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan.