Koridor atau sepanjang trotoar Jalan Gatot Subroto atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gatsu, kini digunakan sebagai salah satu pusat street art atau seni mural jalanan di Kota Solo. Street art yang dulunya ditolak oleh masyarakat karena dianggap merusak dan mengotori lingkungan, sekarang menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Seni mural yang dulunya hanya “mengotori” tebok bangunan, pilar jembatan, ataupun gang sempit sekitar pemukiman warga, kini menjadikan tempat yang tadinya “mati” tampak hidup kembali.
KEMBALI KE ARTIKEL