bagai kucing tua menunggu bangkai tikus tergilas jadinya
“petugas partai, mengabdi kepada partainya,” kata si nyonya
partai politikmu lahir dari dan untuk mengabdi kepada siapa?
lucunya negeri ini, negarawan dan maling tak ada bedanya
hukum diotak-atik dan ditempa hingga menjadi serupa golok
maling sandal, maling jeruk, maling ayam kena sisi tajamnya
elit politik, pejabat, dan penguasa partai pada sisi tumpulnya
mereka berkata lantang, ‘aseng dan asing’ haram katanya
di suatu tempat yang tersembunyi mereka duduk bersama
meminta jatah preman, mereka menjadi calo dan bekingnya
atas nama itu undang-undang direvisi, ‘demi rakyat’ katanya