Orang-orang menyebutnya “Sampah”. Dia seorang terpelajar, meski bukan pejabat penting di Instansi tempatnya bekerja, namun dia tak ubahnya mesin ATM bagi para atasannya. Di posisinya yang tidak lebih tinggi dari tiang jemuran itu dia dibebani setoran setinggi langit. Akhirnya dia dianggap bersalah dan harus dihukum karena terbukti ada penggelapan pajak, memanipulasi besaran angka sehingga terlapor lebih kecil dari jumlah yang seharusnya disetorkan kepada negara.
KEMBALI KE ARTIKEL