Ada rasa sedih melihat hembusan angin mengusik dedaunan
ranting rimbun menghijau doyong ke arah bukit, seakan menjauh
mengikuti kembara angin meninggalkan Kampung Ramadan
desir angin menghembus sedih, perpisahan segera akan terjadi
Sebulan penuh bermukin di sini, di kampung persinggahan ini
setelah sebelas bulan lalu berkelana, menempuh jalanan berdebu
menempuh gelap terang kehidupan, melintasi hitam putih jalannya
singgah untuk membersih diri, bermandi-mandi cahaya
Sebulan bermukim di sini, menjernihkan jiwa yang berdebu
merenungi perjalanan selama sebelas bulan berlalu tanpa jeda
berhitung baik-buruk perbuatan, tentang arah perjalanan diri
merenungi makna seruan-Nya berpuasa sebulan penuh
Aku mulai berkemas-kemas untuk melanjutkan perjalanan kembali
gemblengan rohaniah selama sebulan terasa membuka cakrawala
tubuh terasa segar, pikiran pun terasa jernih membaca anugrah-Nya
mengenali keterbatasan, mengenali daya upaya dan kekuatan diri
Ada rasa sedih ketika kulihat angin berhembus ke arah bebukitan
seakan jiwa terbawa olehnya, terbang jauh melanglang buana
berkelana lagi, sementara di hatiku ada terbersit sebuah pertanyaan:
“akankah tahun depan masih berkesempatan kembali ke sini?”
Btm2015