Membaca judul diatas, saya dapat membayangkan mata para rekan Kompasianer wanita berubah menjadi tatapan serius setengah sinis bersinar penasaran, dan Kompasianer pria bergumam dalam hati sembari mengatakan...
"karena pria baik baik juga manusia..." Tepat sekali! Itu sebabnya artikel ini ditulis karena manusia baik baik bukan berarti sempurna dan tidak pernah keliru.
KEMBALI KE ARTIKEL