Tadi malam di Metro TV saya menonton "Just Alvin" yang mewawancarai Sophia Muller (dulunya dikenal dengan Sophia Latjuba). Sophia membawa serta putri bungsunya dan anjing kesayangan yang benar benar full-imut menggemaskan. Saking gemes dengan putrinya Sophia dan anjing kecilnya yang
cute, sepanjang acara saya lebih serius menyimak putrinya Sophia sambil meremas remas tangan suami (pelampiasan gemas namun tak kesampaian dengan si
doggie kecil di TV). Ehemmm... sampai kemudian suami saya nyeletuk..." kamu gemes sama Manuella, Ariel-nya gemesss sama Sophia tuh...". Di layar televisi muncul foto Ariel dan Sophia sedang diving bersama. Jujur saya tidak pernah ngefans sama Ariel. Suaranya di kuping saya tidak terdengar istimewa. Penampilannya malah di mata saya selalu terlihat mengantuk seperti orang belum mandi. Itu sebabnya saya heran dengan fakta yang tidak terpungkiri bahwa Ariel digilai begitu banyak wanita. Koleksi wanita beserta rekaman adegan syur yang sempat menghebohkan Indonesia beberapa tahun lalu, menyebabkan Ariel harus mendekam di penjara. Padahal menurut saya
sih yang pantas memenjarakan Ariel adalah pihak yang merasa dirugikan. Kalau suaminya Cut Tari saja memaafkan, kok urusannya jadi orang lain yang heboh dan sok moralis amat yah?.
Aniwei... ini bukan artikel membicarakan gossip artis. Sebenarnya saya ingin menulis lebih dalam tentang fenomena wanita matang manggis yang pesonanya mampu membuat pria muda bertekuk lutut. Kebetulan juga selama week end barusan, saya menghadiri pernikahan sepupu jauh yang suaminya lebih muda, dan ketika
hang-out bersama dengan beberapa sahabat dekat, kami banyak membicarakan hal ini. Ariel-Sophia barangkali menjadi contoh yang dapat merepresentasikan dengan lebih objektif beberapa alasan faktual mengapa wanita matang terlihat sangat mempesona.
Walaaaah, padahal saya ingin katakan bahwa Sophia Muller itu seumuran saya. Narsis sedikit bolehlah, asal jangan overdosis. Lebih baik narsis daripada minder atau suka menghina orang lain bukan?.
Beberapa hal ini dimiliki oleh wanita matang, yang membuatnya mempesona: - Berdamai dengan diri sendiri. Sophia Muller memiliki masa lalu. Terlepas dari bagaimana masyarakat menilai masa lalunya, dan apakah dia dianggap salah, Sophia tenang dan cuek dengan itu semua. Wanita matang pada umumnya sudah dapat menerima bagian masa lalunya yang kelam sekalipun, tanpa merasa perlu harus menutupi kenyataan. Merasa damai dengan diri sendiri otomatis menulari orang yang dekat dengan kita, dan membuat mereka nyaman dengan diri mereka. Hal inilah mungkin yang tidak ditemukan Ariel pada wanita muda lainnya, yang masih sementara berproses menampilkan citra diri dan mencari jati diri yang sebenarnya. Wanita matang yang sudah cukup kenyang dengan pengalaman hidup menyadari betul bahwa hidup adalah rangkaian keputusan, yang membawa kita berada pada titik dimana kita ada saat ini. Bahwa melakukan hal yang keliru itu bukan berarti hidup sudah berakhir.
Selama masih diberi napas, kita masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan atau belajar dari pengalaman. - Pendapat orang tidaklah lebih penting dari pendapat diri sendiri. Wanita matang mempesona sudah tahu apa yang membuatnya bahagia, dan apa yang dicarinya dalam hidup ini. Perjuangan hidup sudah mengajarkan bahwa kebahagiaan kita tidak ditentukan oleh apa kata orang, tapi oleh apa yang kita perbuat. Percuma membuang buang waktu menjelaskan atau membagus baguskan diri kita kepada orang yang memang tidak menyukai kita. Lebih berguna mengisi hidup ini dengan hal penting lainnya yang membuat kita bahagia dan membahagiakan orang orang dekat yang kita sayangi.
- Tidak menuntut harus dibahagiakan. Wanita matang memahami bahwa tidak seorangpun dapat membuat kita bahagia, kecuali diri sendiri. Bahagia adalah keputusan yang keluar dari hati dan pikiran sendiri. Tidak peduli betapa kerasanya orang lain berusaha, atau betapa banyaknya harta yang dimiliki, orang yang tidak pernah bersyukur tidak akan pernah bisa dibahagiakan. Memberi beban kepada orang lain (termasuk suami atau istri kita) untuk hidup dengan tujuan membahagiakan diri kita merupakan hal yang sangat berat untuk kita taruh di pundak orang lain. Kitalah yang bertanggung jawab dengan kebahagiaan diri sendiri. Kita juga yang memutuskan apakah suatu hubungan atau masalah perlu dilanjuti atau diselesaikan sampai disitu. Sering kebahagiaan dan keindahan hidup tidak terlihat karena manusia lebih sering mengurusi hal tetek bengek yang sebenarnya tidak penting. Membalas kritikan orang atau menjelaskan gossip yang tidak benar, hanya membuang buang waktu. Jauh lebih bermanfaat waktu tersebut kita lewatkan dalam canda tawa dengan orang terkasih atau melakukan hal bermanfaat lainnya.
- Mandiri dan memiliki kehidupan sendiri. Pria mapan yang sukses, akan merasa sangat lelah dan ribet kalau setiap menit harus dihubungi dan ditanyakan pendapatnya tentang hal kecil yang tidak berarti. Wanita matang sudah bisa membedakan mana yang esensi perlu didiskusikan dan mana yang lebih baik tidak usah dibicarakan. Pada intinya kecerdasan emosional dan kepercayaan diri yang tinggi membuat wanita terlihat menarik dan pesonanya tak mau pergi. Kecantikan fisik semata akan luntur bersama berjalannya waktu.
Inner beauty dan rasa bersyukur atas kehidupan ini akan membuat seorang wanita mempesona selamanya. Siapapun yang bertemu dan kenal dengan wanita matang mempesona, akan penasaran dengan
"sesuatu" yang dimilikinya yang membuat dia berbeda dengan yang lain. Itu sebabnya saya sering menulis betapa pentingnya menjadi diri sendiri, dalam versi terbaik kita.
Nobody can be a better you than yourself. Bersyukur atas hidup dengan segala lebih-kurangnya membuat kita menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, tapi kebahagiaan terletak pada ketidak sempurnaan yang dilihat dengan kaca mata cinta dan rasa syukur.
Stay gorgeous my friends. Life is beautiful. *gambar diambil dari
https://lh4.googleusercontent.com
KEMBALI KE ARTIKEL
