Menurut analisa saya sih karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran untuk bertoleransi. Coba bayangkan betapa indahnya perbedaan itu. Andaikan setiap orang dapat melihat suatu perbedaan dengan pikiran terbuka dan saling menghargai.
Saya dilahirkan dari keluarga yang berbeda SUKU, RAS dan AGAMA. Jujur saya akui, konflik hampir menjadi bagian dari hidup saya. Konflik adalah sahabat saya. Melalui konflik, saya banyak belajar berbagai karakter manusia yang berada disekeliling saya. Kadang, saya merasa muak dengan konflik akibat SARA itu sendiri, namun saya tidak bisa menghindarinya karena itu bagian dari Takdir saya.
Pertanyaan seperti, "Mengapa saya dilahirkan di keluarga yang berbeda SUKU, RAS dan AGAMA?" selalu menghinggapi pikiran saya. Namun, Saya mencoba untuk berpikir positif, dengan adanya perbedaan dapat memberikan pengetahuan dan pengertian bagi Saya untuk bertoleransi terhadap sesama.
Bagi saya, PERBEDAAN BUKAN UNTUK DISATUKAN NAMUN UNTUK DIHARGAI, coba Anda bayangkan bagaimana bila semua hal yang ada di dunia adalah sama. Terlalu banyak persamaan bukankah terlihat membosankan? Dengan adanya perbedaan, apapun itu bentuknya (SUKU, RAS, AGAMA) akan membuat kita saling mengerti, menghargai, bertoleransi.
Konflik antar suku/ras/agama memang sering terjadi dan tidak dapat dihindari. Justru dengan adanya konflik tersebut dapat membuat kita menjadi pribadi yang kuat dan belajar mengenai keberagaman yang ada disekitar kita.
Buanglah rasa dendam, rasa curiga, dan hal-hal negatif lainnya yang hanya akan membuat Anda emosi sehingga menjadi sempit dalam memandang orang lain. Buka lah hati, pikiran dan mata Anda dalam memandang orang lain yang berbeda latar belakangnya dengan Anda. Berbaurlah...
Â
God bless us everyone :)