Rakyat Indonesia baru-baru ini dihebohkan dengan kenaikan harga BBM yang dianggap cukup merugikan rakyat. Terlebih, kenaikan harga BBM ini juga berpengaruh pada kenaikan komoditi pangan dan berbagai barang lain. Namun, sayangnya kisah pilu rakyat Indonesia tidak cukup sampai disitu saja. Terutama di bulan September yang penuh dengan kenangan duka kasus-kasus pelanggaran HAM. Oleh karena itu, banyak orang yang memeringati bulan September ini sebagai "September Hitam" karena kelamnya duka di bulan ini. Mulai dari kasus Munir, Marsinah, G30S/PKI sampai Reformasi Dikorupsi terjadi di bulan September ini. Kasus-kasus tersebut adalah potret kecil dari banyaknya kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang sampai sekarang belum terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, momen September Hitam ini ada untuk menjadi sarana refleksi diri bagi pemerintah dan masyarakat luas. Untuk bisa merenungi kasus-kasus kemanusiaan dan bisa berjuang menegakkan keadilan. Bahkan, hingga sekarang Aksi Kamisan masih terus berlanjut untuk bisa memerjuangkan hak-hak korban dan secara lebih luas untuk memerjuangkan tegaknya HAM di Indonesia. Namun, pergerakan Aksi Kamisan yang berlangsung tiap Kamis sore ini tidak hanya menyuarakan tentang HAM saja tetapi juga menyuarakan tentang banyak hal yang dirasa menyengsarakan rakyat. Contohnya tentang RKUHP, kenaikan harga BBM, kasus kekerasan dan masih banyak lagi.
KEMBALI KE ARTIKEL