*Dibutuhkan solusi berbasis teknologi dan manajemen lingkungan yang terpadu.
2.Permasalahan Utama:
*Pencemaran air, sedimentasi, dan gangguan ekosistem mengancam keanekaragaman hayati dan kesehatan masyarakat.
*Pendekatan teknis dan partisipasi masyarakat diperlukan untuk pengelolaan yang berkelanjutan.
3.Teknologi untuk Rehabilitasi Ekosistem:
*Pengolahan Limbah: Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berbasis biofiltrasi dan membran canggih.
*Pemantauan Kualitas Air: Sensor berbasis IoT untuk memantau kualitas air secara real-time.
*Rehabilitasi Vegetasi: Penanaman vegetasi di bantaran sungai menggunakan drone untuk mencegah erosi.
4.Manajemen Lingkungan di Samarinda:
*Tata Ruang Ramah Lingkungan: Mengutamakan konservasi sungai dan pembatasan pembangunan di wilayah rawan banjir.
*Edukasi Masyarakat: Kampanye untuk mengurangi plastik sekali pakai dan meningkatkan kesadaran lingkungan.
*Kolaborasi Stakeholder: Pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama.
5.Kesimpulan:
*Rehabilitasi ekosistem Sungai Mahakam memerlukan sinergi teknologi canggih dan manajemen lingkungan yang berkesinambungan.
*Keberhasilan tergantung pada partisipasi semua pihak dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga sungai sebagai sumber kehidupan.