Kembali ke wajah salesman tadi, begitulah Bella memandang sebuah kekecewaan di wajahnya yang nampak lelah meski masih nampak semangat. Namun karena sikapnya lantas menjadi berlebihan dengan terus merayu-rayu, akhirnya malah membuat Bella kesal. Dia juga memaksa membuka pagar. Akhirnya dengan berat hati, Bella menegaskan penolakan dan memintanya untuk pergi. Tetap dengan sikap sopan. Meski hati kesal banget. Ternyata sebuah ketegasan kadang diperlukan dalam situasi yang sudah tidak lagi bisa di tolerir. Pergilah dia dengan kecewa tentunya. Maaf ya mas, kamu ngeselin siih. Sebenarnya ingin menawarkan minuman, tapi hati ini agak ngeri juga menerima orang asing. Ah, jaman edan ini kadang terpaksa mengedepankan rasa curiga kalau mau selamat.
Bagi banyak orang, mugkin nggak sulit untuk langsung mengatakan tidak terhadap suatu permintaan/permohonan. Apapun itu. Tapi bagi sebagian lainnya (termasuk Bella nih) justru sering mengalami kesulitan untuk melakukannya. Mungkin hal tersebut sepele. Apalagi untuk sesuatu yang tidak begitu penting buat kita. Apa salahnya bilang, nggak ya. Atau, lain kali aja deh. Mungkin sikap ngeyel dari orang yang membuat kita jelaouslah yang justru bisa membantu kita, untuk pada akhirnya mampu bersikap tegas.
Lalu bagaimana agar terhindar dari perasaan kurang enak akibat harus menolak permintaan seseorang? Mungkin yang penting adalah, harus berani tegas. Nggak ragu-ragu, dan selektif memilih skala prioritas apa saja yang memang harus kita terima, memang kita butuhkan, dan bermanfaat untuk kedepannya. Bila nggak, ya sudah…tolak saja dengan menyiapkan dua hati untuk merasa kurang nyaman menerima situasi itu. Hatimu dan hatinya hehe. Begitulah saran salah seorang pakar komunikasi yang kebetulan pernah Bella saksikan di televisi. Dan ternyata sedikit demi sedikit, cukup membantu Bella untuk mulai ’tegaan’ melakukan aksi penolakan untuk sesuatu yang kurang berkenan.
Ya, mau bagaimana lagi? Hidup kadang tak selalu menerimakan? Dan hidup juga tak selalu mengalami penerimaan.
Selamat menolak dengan penuh kasih dan damai!
Bogor, 11 Mei 2011
By. B e l l a