Rindu. Ini naluri. Mau bertemu dengan sesama. Tentu yang dikenal dan dikasihi. Tidak pernah ada orang yang rindu musuh. Kawan itu aman dan rindu untuk dijumpai. Lawan itu berbahaya, dan sedapat mungkin dihindari, tidak mau ditemui. Ini karya naluri. Secara otomatis, naluri mendekat pada sahabat dan naluri menjauh dari pengkhianat. Rindu itu manusiawi. Hasilnya? Puas.
KEMBALI KE ARTIKEL