Hidup ini kembali. Dalam keluarga, ada tangis-tangisan. Ada apa? Seorang remaja puteri, dua tahun, tidak injak rumah. Tiba-tiba di siang itu, dia datang. Peluk orang tuanya. Meraung. Kembali. Alasan dia minggat, kemarahan orang tua, terhapus detik itu juga dengan hisakan tangis sang puteri dan deraian air mata orang tua. Seisi rumah terhipnotis rasa teduh campur pilu oleh kembalinya sang puteri yang berurai rambut sebahu dan pipi memerah delima terbakar derita. Kembali. Dia kembali.
KEMBALI KE ARTIKEL